Kamis, 01 Desember 2016

Solusi Pertamina Bahan Bakar Ramah Lingkungan dan Berkualitas

Pertamina Solusi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dan Berkualitas - Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengakui sulitnya mengalihkan pengguna elpiji bersubsidi 3 kilogram ke elpiji nonsubsidi sehingga pemakaiannya pas sasaran.

Bambang di didalam paparan kinerja di Jakarta, Selasa, menuturkan, pas ini produk subsidi yang segera berupa barang dan senantiasa digunakan secara luas adalah bahan bakar minyak (BBM) solar dan elpiji.

Sementara subsidi lainnya sudah diubah sistemnya menjadi bantuan sosial seperti beras sejahtera (sebelumnya beras miskin/raskin).

"Pemerintah sedang menggodok sehingga elpiji ini terhitung menjadi subsidi segera (yang di terima kalangan miskin sehingga pas sasaran) seperti beras miskin. Jadi penduduk yang berhak terima (subsidi) hanya boleh (menggunakannya) untuk dibelikan elpiji. Tapi berkenaan itu senantiasa wajib waktu," katanya.

Salah satu usaha yang kini terus menerus dilakukan adalah bersama bersama pendekatan persuasif menyadarkan kalangan bahwa elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi kalangan miskin.

Upaya lainnya yang sedang dilakukan terhitung adalah mendorong pemerintah area menggalakkan anjuran sehingga aparat sipil negara (ASN) tidak kembali kenakan gas subsidi 3 kg.

"Jadi sifatnya persuasif, menyadarkan. Itu haknya orang miskin. Kalau dimakan artinya zholim. Kalau zholim artinya tidak berkah," katanya.

Solusi Pertamina Bahan Bakar Ramah Lingkungan dan Berkualitas


Bambang menjelaskan, berdasarkan knowledge Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), hanya 25,2 juta area tinggal tangga yang berhak terima subsidi elpiji 3 kg.

"Sementara knowledge penerima ada 59 juta area tinggal tangga. Jadi kami wajib memotong para costumer elpiji 3 kg menjadi separuhnya. Ini bisa ada persoalan dilakukan bersama bersama sistem apapun," katanya.

Lebih lanjut, Bambang menyatakan tidak benar satu solusi persoalan sehabis itu adalah menciptakan produk baru yang setara baik harga eceran maupun ukuran manfaat menangani praktik oplosan.

Oleh sebab itu, Pertamina mempunyai rencana untuk memproses varian "bright gas" berukuran 3 kilogram untuk mengakomodasi pengguna gas nonsubsidi pas distribusi elpiji tertutup nanti berhasil dilakukan pemerintah. Perseroan terhadap awalannya sudah meluncurkan "bright gas" berukuran 5,5 kg manfaat mengalihkan pengguna gas elpiji subsidi 3 kg.

"Kami senang keluarkan itu (bright gas 3 kg) jikalau harga tabung elpiji 3 kg sudah subsidi langsung, menjadi bedanya tidak banyak," katanya.

Misalnya, pas harga pokok elpiji subsidi 3 kg sebesar Rp25 ribu, maka "bright gas" 3 kg nantinya bisa dibanderol kurang lebih Rp28 ribu sehingga menghambat praktik oplos.

"Harga pokok itu Pertamina tidak untungkan tidak apa-apa, penduduk terhitung tidak berat sebab sudah diberi duit (subsidi langsung)," katanya.

Sementara itu, kebijakan distribusi tertutup elpiji rencananya bisa menjadi dilakukan di sejumlah kawasan seperti Bali, Tarakan atau Madura sebelum akan bisa diimplementasikan secara nasional.

PT Pertamina (Persero) meraup laba bersih sebesar 2,83 miliar dolar AS selama triwulan III 2016, naik 209 persen dibandingkan pencapaian periode yang serupa tahun terhadap awalannya sebesar 914 juta dolar AS.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di didalam paparan di Jakarta, Selasa, menyatakan capaian sehabis itu bisa bantuan oleh peningkatan kinerja operasi dan efisiensi berasal dari banyak ragam inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan perusahaan.

Ia menuturkan, meski laba meroket, penghasilan perseroan sampai September 2016 raih 26,62 miliar dolar AS atau turun 16,8 persen berasal dari capaian periode yang serupa tahun terhadap awalannya sebesar 32 miliar dolar AS sebab harga minyak mentah yang nisbi lebih rendah.

"Tapi yang lebih menggembirakan, kinerja laba bersih memadai bagus didorong bersama bersama efisiensi dan terobosan melalui 'Breakthrough Project'," ucapnya.

Menurut Dwi, pencapaian yang positif itu bisa diraih lantaran perusahaan terus menerus tingkatkan kinerja operasi, terhadap lain bersama bersama laksanakan efisiensi yang berhasil memangkas biaya sampai 27 persen selama sebulan bulan pertama tahun ini.

"Sampai September 2016, ada kurang lebih 1,6 juta dolar AS efisiensi berasal dari Breakthrough Project. Dengan uraian pencapaian tersebut, kinerja berasal dari rugi laba memadai bagus," ujarnya.

Di faktor lain, kinerja hulu terhadap periode triwulan III 2016 tercatat raih 646.000 barel setara minyak per hari terdiri atas 309.000 barel per hari minyak dan 1.953 mmscfd gas.

Pencapaian sehabis itu menyatakan peningkatan sebesar 12,3 persen dibandingkan periode yang serupa tahun 2015.
Sementara pencapaian memproses listrik panas bumi raih 2.233 GwH setara listrik.

Pengembangan infrastruktur terhitung terus menerus dilakukan perseroan baik infrastruktur gas, pengolahan dan pemasaran.

Beberapa proyek seperti pipa gas Gresik-Semarang, Muara Karang-Muara Tawar dan Tegal Gede sudah raih kemajuan nyaris 70 persen.

Ada pun RDMP Kilang Balikpapan anggota I ditargetkan selesai terhadap Juni 2019 dan "start up" terhadap September 2019, namun anggota I selesai medio 2021 bersama bersama memenuhi standar Euro 5.

Sementara itu, New Grass Root Refinery Tuban yang merupakan "joint venture" terhadap Pertamina dan Rosneft Rusia bisa selesai terhadap akhir 2021 bersama bersama standar Euro 5.

Untuk RDMP Kilang Cilacap yang bekerja serupa bersama bersama Saudi Aramco selesai terhadap akhir 2022 bersama bersama spesifikasi standar Euro 5.

"Untuk NGRR Bontang sudah diputuskan menjadi penugasan kepada Pertamina dan tentatif bisa selesai terhadap 2023, terhitung bersama bersama standard Euro 5," tutup Dwi.

Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan Solusi Pertamina

Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan - PT Pertamina segera mengejar kesepakatan proyek revitalisasi Kilang Cilacap di Jawa Tengah sebelum sementara tepat sanggup sanggup berakhirnya "head of agreement (HoA)" bersama dengan Saudi Aramco pada 26 November 2016.

"Saya dan Pak Dwi Soetjipto (Dirut Pertamina) sanggup jalankan pertemuan bersama dengan top management Saudi Aramco untuk membicarakan poin-poin krusial," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Rachmad Hardadi di Jakarta, Jumat.

Setelah tercapainya kesepakatan pada poin-poin penting, Pertamina meminta sanggup segera di tandatangani pembentukan bisnis patungan (joint venture) bersama dengan Saudi Aramco.

Rachmad meyakinkan Saudi Aramco tidak pernah meminta untuk turunkan porsi saham (down share) pada proyek revitalisasi Kilang Cilacap. Saudi Aramco senantiasa berkomitmen mempunyai porsi 45 prosen pada perusahaan patungan yang nanti sanggup dibentuk oleh ke dua perusahaan.

Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan Solusi Pertamina


Pengembangan Kilang Cilacap ditargetkan tuntas dan beroperasi pada 2022. Pertamina menargetkan penandatanganan joint venture bersama dengan Saudi Aramco sanggup ditunaikan akhir 2016.

Proyek revitalisasi Kilang Cilacap merupakan tidak benar satu berasal berasal berasal dari empat kilang yang masuk di di didalam Refinery Development Master Plan (RDMP) yang tengah ditunaikan Pertamina. Tiga kilang lainnya adalah Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur, Kilang Dumai di Riau, dan Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Sementara itu, Kilang Plaju Sungai Gerong di Sumatera Selatan sanggup menjadi proyek selanjutnya.

Selain Kilang Cilacap, Pertamina termasuk menggandeng Saudi Aramco di di didalam revitalisasi Kilang Dumai dan Balongan. Sementara untuk Kilang Balikpapan, Pertamina menggarapnya sendiri tanpa bermitra bersama dengan perusahaan lain.

"Program pengembangan kilang merupakan bisnis untuk menjamin ketahanan energi nasional. Konsumsi BBM tepat ini capai 1,6 juta barel per hari tengah pasokan berasal berasal berasal dari di di didalam negeri baru 900 ribu-an barel per hari," kata Rachmad.

Menurut Rachmad tepat proyek pengembangan capai langkah penyelesaian, kapasitas berasal berasal berasal dari Kilang Cilacap sanggup meningkat menjadi 370.000 barel per hari berasal berasal berasal dari tepat ini sebesar 300 ribu barel per hari.

Selain itu, mengolah bensin dan diesel sanggup lebih maksimal bersama dengan kualitas lebih tinggi, dan sanggup dipasok untuk keperluan domestik. Proyek pengembangan ini termasuk sanggup menaikkan kapasitas petrokimia yang diproduksi kilang, yaitu aromatics meningkat sampai lebih berasal berasal berasal dari 600 KTPA dan polypropylene meningkat sampai 160 KTPA. "Kompleksitas mengolah kilang termasuk sanggup menjadi meningkat dan membuahkan produk bahan bakar minyak (BBM) bersama dengan standar Euro 5," menyadari Rachmad.

Pengamat ketahanan energi dan staf pengajar geoekonomi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), Dirgo Purbo memperlihatkan kerja serupa Pertamina bersama dengan Saudi Aramco di di didalam proyek Kilang Cilacap terlalu baik. Selain pendanaan, Saudi Aramco termasuk sanggup banyak diandalkan Pertamina berasal berasal berasal dari aspek suplai minyak mentah.

"Keuntungan bagi Pertamina, Saudi Aramco pasti saja sanggup lebih diandalkan berasal berasal berasal dari aspek pasokan light crude oilnya," kata dia.

Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan

Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan - Pertamina optimistis mampu memelihara produksi Blok Mahakam mengingat seluruh persiapan tehnis dan administrasi yang diperlukan untuk proses alih kelola blok migas seterusnya udah berlangsung sesuai bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan rencana.

"Tahun depan merupakan tahun yang krusial. Dengan progres yang udah disiapkan sampai tepat ini, kami optimistis kinerja Blok Mahakam mampu dipertahankan," kata Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Syamsu Alam di Jakarta, Sabtu.

Syamsu Alam dambakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) langsung menerbitkan Surat Keputusan berkenaan pedoman pelaksanaan pembiayaan untuk kesibukan operasi migas di Wilayah Kerja Mahakam terhadap masa transisi 2016-2017 sebagai tindak lanjut amendemen Permen No 15 Tahun 2015. 

Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan


SK seterusnya mampu menjadi pedoman bagi Pertamina untuk membawa efek persiapan masa kritis di di dalam transisi pengelolaan Blok Mahakam tahun depan, kata Syamsu Alam.

Ia melanjutkan Pertamina lewat PT Pertamina Hulu Mahakam dan Total E&P udah berkoordinasi untuk membawa efek konsep kerja dan anggara (WP&B) 2017, lebih-lebih berkenaan konsep pengeboran yang ditunaikan oleh Total bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan biaya Pertamina.

Amendemen PSC berikan tambahan hak kepada Pertamina Hulu Mahakam untuk melaksanakan pembiayaan atas kesibukan operasi di WK Mahakam sebelum akan selagi selagi mampu mampu selagi tanggal efisien 1 Januari 2018. Kontrak Total E&P mampu berakhir terhadap 31 Desember 2017.

Pengeboran mampu ditunaikan terhadap 19 sumur dan diproduksi terhadap 2018. Hal ini berdasarkan amendemen Permen ESDM Nomor 15 Tahun 2015 dan amendemen PSC Mahakam. Dengan melaksanakan pengeboran lebih awal, Pertamina dambakan produksi Blok Mahakam terhadap 2018 mampu selamanya terjaga.

Direktur Indonesia Resources Studies (Iress), Marwan Batubara memperlihatkan seluruh pihak kudu mampu mengetahui yang namanya transisi mampu saja membawa efek begitu banyak ragam efek yang negatif. Langkah Pertamina untuk memelihara karyawan yang sepanjang ini bekerja untuk Total di Blok Mahakam di idamkan mampu mengantisipasi masalah-masalah yang timbul bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan tersedia peralihannya pengoperasian blok tersebut.

"Ini pasti di idamkan mampu memuluskan terjadinya pengalihan operasional ataupun tidak terlalu banyak gejolak. Karena karyawan yang tersedia selagi ini ini kan lebih berasal berasal berasal berasal berasal dari satu besar menguasai masalah, bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan perubahan operator itu tidak terlalu masalah berasal berasal berasal berasal berasal dari faktor SDM dan kebolehan operasional," ungkap Marwan.

Masuknya Pertamina lebih awal ke Blok Mahakam, menurut Marwan, tidak kudu kembali dipermasalahkan. Hal ini karena masa transisi diperlukan sehingga Pertamina mampu membawa efek persiapan diri untuk mengoperasikan Blok Mahakam yang udah puluhan tahun dioperasikan Total.

Pada work program and budget (WP&B) 2016, PT Total E&P Indonesie, operator Blok Mahakam menargetkan produksi 1,43 billion cubic feet (BCF) inlet gas dan 56 ribu barrel oil per day (minyak dan kondensat). Hingga tepat ini, realisasi produksi kumulatif 2016 sebesar 1,67 BCF (inlet gas) dan 64 ribu BOPD minyak dan kondensat.